Kamis, 23 November 2017

IRR & NPV

EKONOMI TEKNIK 4


Nama : Agus Santoso
Kelas : 3IB04
NPM  : 10415306



IRR & NPV

Internal  Rate of  Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.
rumus:

IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)

Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV       = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR  = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%

Contoh 2:
Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal Rate of Return.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV       = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = + 25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%
Jika IRR lebih besar dari biaya modal, terima proyek tersebut.
Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.

NPV
NET PRESENT VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money. Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang.
Contoh kasus:
A pada hari ini mendapat pinjaman dari B sebanyak Rp 100 juta yang ingin saya investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan uang saya tersebut, yaitu :

1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn,
2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di 
    akhir tahun dengan harga Rp 150 juta,
3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.

Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, A ingin tahu berapa sih nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan? Atau dengan kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan A terima dari masing-masing pilihan investasi seandainya hasil investasi tsb A terima sekarang, bukannya satu tahun kedepan?NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan ini.
NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV penerimaan dari hasil investasi.
Rumus untuk menghitung Present Value adalah :

PV = C1 / (1 + r)

Dimana C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.
r = Discount rate/ opportunity cost of capital.
Tingkat pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.
Sedangkan rumus untuk menghitung NPV adalah :

NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))

Dimana C0 = Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, maka menggunakan bilangan negatif).
Untuk menghitung NPV Deposito, saya menggunakan discount rate (r) sebesar 4 %. Angka ini saya ambil dari tingkat bunga tabungan.
Jadi ,
NPV Deposito  = (-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 ))
= (- 100 juta) + 103,85 juta
= 3,85 juta

Untuk menghitung NPV Rumah, saya gunakan discount rate 12 % untuk mengakomodasi tingkat risiko.
NPV Rumah     = (- 100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12))
= ( - 90 jt) + 133,93 jt
= 43,93 jt

Untuk menghitung NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun berfungsi sebagai store of value / alat penyimpan kekayaan, emas tidak memberikan hasil.
NPV Emas       = (- 100 jt) + ( 100 Jt / (1 + 0,00)) = 0 jt

Untuk berikutnya mari ita coba menghitung harga emas 10 tahun kemudian:
Harga Oktober 1998 adalah USD 300/oz dan harga Oktober 2008 adalah USD 900/oz.
Dengan penghitungan sederhana, saya peroleh rata-rata kenaikan harga emas adalah 20%/thn.
Jadi penghitungan ulang untuk NPV Emas adalah :
NPV Emas       = ( -100 jt) + (120 jt / (1+0,00))
= (- 100 jt) + 120 jt
= 20 jt

Sumber : *dari berbagai sumber


Rabu, 01 November 2017

NILAI EKIVALENSI

NILAI  EKIVALENSI

Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.

Istilah Istilah yang digunakan pada Nilai Ekivalensi

Notasi yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest)                           = tingkat suku bunga per periode                           
n (Number)                        = jumlah periode bunga
P (Present Worth)            = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)
F (Future Worth)              = jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir periode/tahun)
A (Annual Worth)            = pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun
G (Gradient)                      = pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke periode berikutnya
                                                   terjadi penambahan atau pengurangan yang besarnya sama

Metode yang digunakan pada Nilai Ekivalensi

Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1)      Jumlah uang pada suatu waktu
2)      Periode waktu yang ditinjau
3)      Tingkat bunga yang dikenakan


Contoh Kasus dan Penyelesaiannya pada Istilah Nilai Ekivalensi Nilai tahunan dan Ekivalensi Nilai Sekarang.

1)      Present Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah Cash Flow (aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu.

Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu sekarang

Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada saat sekarang (t=0), dengan tingkat suku bunga (i) %, per tahun, sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar F rupiah.
Rumus:
P = F 1/(1+i)N     atau   P = F (P/F, i, n)

Contoh:
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp 35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang?
Jawab:
F = 35.000.000,00 ; i = 5 % ; n = 15
P = (35.000.000) (P/F, 5, 15)
   = (35.000.000) (0,4810)
   = Rp 16.835.000,00
             
        
2)      Future Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi dari sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu.

Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu yang akan datang
              Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0), dengan tingkat bunga i %, dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan diperoleh pada periode terakhir?
Rumus:
F = P (1+i)N   atau  F = P (F/P, i, n)

Contoh:
              Seorang pemuda mempunyai uang sebesar Rp 20.000.000, di investasikan dibank 6 % dibayar per periode selama 5 tahun. Berapakah jumlah uang yang akan diperoleh setiap tahunnya ?
Jawab:
P = Rp 20.000.000,00; i = 6 % ; n = 5
F = P (1+i)N
   = Rp 20.000.000 (1 + 0,06)5
Atau
F = P (F/P, i, n)
   = (Rp 20.000.000) X (1,338)
   = Rp 26.760.000,00



3)      Annual Worth Analysis
Sejumlah serial Cash Flow (aliran kas) yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas kedalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam.

Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah uang yang nilainya seragam setiap periodenya (nilai tahunan)

              Agar periode n dapat diperoleh, uang sejumlah F rupiah, maka berapa A yang harus dibayarkan pada akhir setiap periode dengan tingkat bunga i % ?
Rumus:
A = i / (1 + i )N – 1  atau  A = F ( A/F, i, n)

Contoh:
              Tuan sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun. Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp 225.000.000,00. Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus di tabung setiap tahunnya ?
Jawab:
F = Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n = 10
A = F (A/F, i, n)
    =  (Rp 225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)
    = (Rp 225.000.000) X (0,0570)
    = Rp 12.825.000

4)      Gradient
Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau penurunan yang secara seragam.
Kegunaan
Untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan dalam suatu seri pembayaran yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan penambahan /pengurangan yang seragam pada setiap akhir periode.

Rumus:
A = A1 + A2
A2 = G (1/i - n / (1 + i)n - 1)
= G (A/G, i, n)

Keterangan:
A           = pembayaran per periode dalam jumlah yang sama
A1        = pembayaran pada akhir periode pertama
G          = “Gradient” perubahan per periode
N          = jumlah periode

Contoh:
              Seorang pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per periode. Perubahan per periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000  selama 4 tahun. Dengan bunga sebesar 15 % per tahun. Berapa jumlah pembayaran pada akhir tahun pertama?
Jawab:
A2        = G (A/G, i, n)
              = Rp 30.000.000 (A/G, 15 %, 4)
              = Rp 30.000.000 (0,5718)
              = Rp 17.154.000

 REFRENSI


Rabu, 11 Oktober 2017

CASH FLOW

CASH FLOW

Pengertian Cash Flow

Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :

fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok :

Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang  bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya
C. Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya..

Langkah-Langkah Penyusunan
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Perhitungan Cash Flow
Cash-in, umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat terukur (benefit).
Cash-out, merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang  dikeluarkan.
Cash flow yang dibicarakan dalam ekonomi teknik adalah cash flow investasi yang bersifat estimasi / prediktif.

Komponen utama cash flow:
·   Initial cost (investasi);
·   Operational cost;
·   Maintenance cost;
·   Benefit / manfaat.

CONTOH DIAGRAM CASH FLOW



Suatu perusahaan tenaga listrik merencanakan untuk menambahkan alat/power, guna efisiensi dalam produksi listrik.Alat tersebut digunakan selama satu bulan dengan biaya pengadaan sebesar Rp. 60.000.000,-dengan biaya perawatan pada lima hari pertama dan berikutnya hingga hari ketiga puluh sebesar  Rp.2.000.000,- keuntungan yang didapat setiap lima belas hari sebesar Rp.50.000.000,- berapakah keuntungan total selama alat tersebut digunakan?

Table cash flow





Diagram cash flow




Dari table dan diagram dapat di hitungkan total keuntunganselamamemakaialattersebutadalah:
[2 x 50.000.000] – [60.000.000 + (6 x 2.000.000)]= 28.000.000
Jadikeuntungan yangdidapatsebesar Rp.28.000.000,-


Ekonomi Teknik

Ekonomi Teknik

Definisi Ekonomi Teknik
Ekonomi teknik (Engineering economy) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Tujuan utama dari ekonomi teknik pada dasarnya adalah efisiensi yang diukur dengan nilai waktu dari uang. Menurut Eva F. Karamah, ekonomi teknik berfungsi untuk mengetahui konsekuensi keuangan dari produk, proyek, dan proses-proses yang dirancang oleh insinyur dan membantu membuat keputusan rekayasa dengan membuat neraca pengeluaran dan pendapatan yang terjadi sekarang dan yang akan datang – menggunakan konsep “nilai waktu dari uang.


1. Ruang Lingkup Ekonomi Teknik
            Ekonomi teknik digunakan pada ruang lingkup kerja seperti proyek teknik, atau hal-hal yang berkenaan dengan usaha yang didalamnya terdapat unsur penyediaan komponen teknik dan sebagainya. Ekonomi teknik dapat digunakan oleh para insinyur untuk mencari solusi terbaik dengan mengukur nilai ekonomi dari setiap alternatif solusi yang potensial. Sebagai sebuah metode, prinsip dari ekonomi teknik dapat digunakan pada saat-saat seperti pemilihan komponen proyek, melakukan perbandingan desain-desain yang lebih efisien, membuat keputusan investasi modal, dan saat mengevaluasi kesempatan pendanaan atau finansial.


2. Pengertian proposal teknik dan hubungannya dengan ekonomi teknik
            Dalam prosesnya, pengadaan suatu proyek-proyek teknik memerlukan perencanaan yang matang dan mendetail. Biasanya rancangan, komponen, alat serta pendanaan yang dibutuhkan suatu proyek teknik akan disusun terlebih dahulu dalam suatu proposal teknik. Proposal teknik merupakan suatu usulan kegiatan dalam bidang teknik yang diterangkan dalam bentuk rancangan kerja secara terperinci dan sistematis yang akan dilaksanakan atau dikerjakan. Dalam menyusun proposal teknik perlu diterapkan prinsip-prinsip ekonomi teknik. Hal ini dimaksudkan agar dalam perancangan dan pembuatan proyek dapat dilakukan se-efisien mungkin. Oleh karena itu, proposal teknik harus dibuat sebaik mungkin agar dukungan yang didapat baik berupa fasilitas atau pendanaan yang diajukan akan diterima secara maksimal sehingga proyek yang dirancang akan berjalan lancar.


3. Pengertian proses pengambilan keputusan
            Tingkat keberhasilan suatu proyek teknik tidak hanya ditentukan oleh keahlian insinyur saja (dibidang teknik), akan tetapi perlu juga dilakukan pengambilan-pengambilan keputusan yang baik untuk menjalankan proyek tersebut (diluar keahliannya di bidang teknik). Oleh karena itu proses pengambilan keputusan itu harus dirinci secara baik. Proses pengambilan keputusan merupakan proses dimana dilakukan pertimbangan mengenai kebijakan atau keputusan apa saja yang akan diambil dalam melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah proyek teknik.

4. Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam bidang engineering
            Prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang baik dalam ekonomi teknik diantaranya:
1.      Gunakan suatu ukuran yang umum
-Nilai waktu dari uang
-Nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter.

2.      Perhitungkan hanya perbedaan
-Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
-Sunk costs dapat diabaikan.

3.      Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah
-Perusahaan memisahkan keputusan finansial dan investasi

            Dalam bidang engineering misalnya proyek teknik tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam mengambil keputusan yang tepat agar proyek berjalan lancar adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi atau memahami persoalan dengan baik.
2.      Merumuskan tujuan penyelesaian masalah
3.      Mengumpulkan data-data yg relevan
4.      Klarifikasi, klasifikasi dan validitas kebenaran data yang terkumpul
5.      Identifikasi atau pelajari alternatif pemecahan masalah yang mungkin
6.      Menetapkan kriteria pengukuran alternatif
7.      Menyusun atau menyiapkan model keputusan
8.      Melakukan evaluasi dan analisis terhadap semua alternatif yg disediakan
Mengambil keputusan sesuai dengan tujun menerapkan atau mengimplementasikan keputusan yg telah diambil.

5. Proses Pengambilan Keputusan
            Dalam pengambilan keputusan, insinyur akan selalu dihadapkan pada suatu masalah mengenai alternatif-alternatif yang akan digunakan dalam proyeknya. Barikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses pengambilan keputusan:
1.      Mengenali masalah
Sangat penting dilakukan agar kita tahu masalah apa yang sedang dihadapi sehingga akan lebih fokus pada penyelesaiannya. Dalam proyek teknik masalah dapat dikenali oleh berbagai pihak terkait, bisa oleh pemilik masalah sebagai pengambil keputusan, pemecah masalah seperti insinyur atau manajer, atau oleh para operator yang langsung berhubungan dengan hal-hal teknis di lapangan.

2.      Menetapkan tujuan dan sasaran
Tujuan pembuatan proyek teknik harus ditetapkan agar proyek dapat berjalan sesuai rencana. Dalam bidang teknik tujuan ini juga perlu diketahui dalam mengerjakan suatu proyek untuk menyelesaikan masalah secara tepat dan rinci sehingga tidak banyak waktu yang terbuang nantinya.

3.      Menyusun data yang relevan
Dalam bidang teknik data merupakan landasan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan dalam pengerjaannya, data akan menjadi suatu acuan untuk melakukan suatu proyek. Penyusunan data juga dapat membantu efisiensi dalam merancang proyek teknik.

4.      Mengidentifikasi alternatif yang layak
Setiap masalah memiliki alternatif yang dapat diambil untuk penyelesaiannya. Dengan mengenali alternatif-alternatif yang ada kita dapat mengeliminasi alternatif mana yang dapat digunakan. Untuk memilih alternatif yang layak dalam proyek teknik harus dilandaskan alasan yang logis seperti komponen yang terbatas, ketiadaan material, dan keterbatasan waktu kerja.

5.      Menetapkan kriteria alternatif yang terbaik
Alternatif yang baik ditentukan oleh kriteria tertentu. Dengan kriteria tersebut maka insinyur dapat mengeliminasi alternatif mana yang dapat dipakai untuk proyek teknik yang dikerjakannya. Misalnya, kriteria komponen, kriteria efisiensi bahan material, dan lain-lain

6.      Membangun model keterhubungan
Pada tahap ini semua yang telah diidentifikasi yaitu, masalah, tujuan, data, alternatif potensial dan karakteristik alternatif dihubungkan menjadi satu. Hubungan dari elemen-elemen itu dibuat menjadi model matematika yang menunjukkan hubungan antara variabel. Model yang dibuat tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran dari setiap alternatif.

7.      Memilih alternatif terbaik
Proses ini dilakukan dengan melihat hasil dari keluaran model yang telah dibuat sebelumnya.

8.      Audit pasca keputusan
Audit penting dilakukan untuk memproyeksikan apakah alternatif yang dipilih telah sesuai dengan hasil yang diinginkan atau belum. Dengan adanya audit pada bagian akhir maka insinyur akan bekerja lebih baik lagi dalam perancangannya sehingga kesalahan-kesalahan dapat dihindari sebelumnya.

6. Analisis pengambilan Keputusan
            Analisis pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut dilakukan jika masalah tidak terlalu rumit dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah sejenis.
            Analisis kuantitatif lebih bersifat seni dibanding ilmu. Kemampuan melakukan analisis kualitatif melekat pada diri pengambil keputusan dan biasanya meningkat seiring bertambahnya pengalaman. Ketajaman dalam analisis pengambilan keputusan dapat ditingkatkan dengan mempelajari dan memahami berbagai metode analisis kuantitatif lebih dalam.
            Secara umum, masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan analisis kuantitatif harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1.      Masalah tersebut cukup rumit dan penting serta memiliki alasan yang kuat untuk dianalisis dan dipecahkan.
2.      Tidak bisa dipecahkan secara langsung tanpa melakukan analisis kuantitatif dan mempertimbangkan semua konsekuensi yang mungkin dapat terjadi.
3.      Masalah tersebut memiliki aspek ekonomi yang cukup penting dan pengambil keputusan menghendaki suatu analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan.
            Ekonomi teknik (engineering economy) adalah salah satu alat analisis pengambilan keputusan kuantitatif yang menitikberatkan pada aspek ekonomi di bidang teknik. Alat tersebut terdiri dari evaluasi sistematik terhadap manfaat dan biaya usulan-usulan proyek yang melibatkan rancangan dan analisis teknik untuk menentukan apakan proyek yang diusulkan layak dilaksanakan atau tidak.
            Masalah-masalah yang dapat dipecahkan dalam ekonomi teknik adalah masalah yang termasuk dalam kategori intermediate problems. Dalam analisis ekonomi teknik, aspek ekonomi merupakan komponen utama dalam pengambilan keputusan, meskipun mungkin saja banyak terdapat aspek lain dalam masalah tersebut sebelumnya.

7. Proses Pemecahan Masalah
            Masalah-masalah yang timbul dalam pengambilan keputusan tentu perlu penyelesaian yang tepat. Untuk menyelesaikannya seorang insinyur haruslah tahu tahapan penyelesaian yang baik dan sistematis.
1.    Memformulasikan permasalahan, termasuk di antaranya menentukan ruang lingkup secara umum yang menggambarkan kondisi awal dan akhir yang dihubungkan dengan proses “kotak hitam” yang belum diketahui. Artinya, pada tahap ini hanya perlu diformulasikan permasalahan apa yang dihadapi dan kondisi apa yang diharapkan setelah suatu solusi diterapkan, tanpa harus menyatakan bagaimana cara atau metoda solusi yang akan digunakan.
2.    Menganalisis permasalahan untuk menyatakan permasalahan tersebut dengan lebih detail termasuk memformulasikan tujuan, sasaran, kendala yang dihadapi, variabel keputusan yang harus dicari nilainya, serta kriteria keputusan yang akan digunakan. Tahap ini menjadi begitu penting karena kelemahan atau kesalahan yang terjadi di sini akan berakibat langsung pada keputusan yang akan diambil.
3.    Mencari alternatif-alternatif solusi dari permasalahan yang dianalisis. Tahap ini membutuhkan kreativitas dalam menemukan alternatif-alternatif solusi. Seringkali tahap ini digabungkan langsung dengan tahap evaluasi alternatif. Sebagai akibatnya, usaha pencarian alternatif sering dihentikan setelah ditemukan alternatif yang dinilai layak secara ekonomis walaupun sebenarnya masih ada alternatif yang lebih baik.
Memilih alternatif terbaik melalui pengukuran performansi masing-masing alternatif dan dibandingkan dengan kriteria keputusan yang telah ditetapkan. Alternatif-alternatif yang masih akan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya untuk selanjutnya dipilih yang terbaik.

Contoh kasus yang menggunakan ekonomi teknik pada bidang teknik elektro
Seorang engineer diminta sebuah perusahaan otomotif membuat robot untuk keperluan proses welding sebanyak 20 unit. Setiap unit robot memerlukan biaya perancangan, komponen, dan pembuatan sebesar Rp. 50.000.000,- dan biaya untuk tenaga assisten engineer tersebut sebesar Rp. 10.000.000,-. Setelah mengerjakan 8 unit robot, engineer tersebut menemukan metode perancangan dan pembuatan robot yang lebih sederhana dengan mengeliminasi beberapa komponen yang dapat digabung sehingga biaya perancangan, komponen, dan pembuatan alat berkurang menjadi Rp. 45.000.000,- dan biaya tenaga asissten akan ikut berkurang menjadi Rp. 8.000.000,-. Akan tetapi metode baru tersebut membutuhkan alat tambahan dengan biaya sebesar Rp. 72.000.000,-. Jika engineer menganggarkan biaya lain-lain sebesar 200% dari biaya tenaga asissten. Metode manakah yang lebih menguntungkan untuk dipilih, metode lama atau metode baru?
Solusi:

Metode lama:
            Biaya komponen         : 12 x Rp. 50.000.000       = Rp. 600.000.000
            Biaya asissten              : 12 x Rp. 10.000.000       = Rp. 120.000.000
            Biaya lain-lain             : 200% x biaya asissten    = Rp. 240.000.000
            Total untuk pembuatan 12 unit robot tersisa         = Rp. 960.000.000
Metode baru:
            Biaya penambahan alat                                         = Rp. 72.000.000
            Biaya komponen         : 12 x Rp. 45.000.000       = Rp. 540.000.000
            Biaya asissten              : 12 x Rp. 8.000.000        = Rp. 96.000.000
            Biaya lain-lain             : 200% x biaya asissten   = Rp. 192.000.000
            Total untuk pembuatan 12 unit robot tersisa       = Rp. 900.000.000

Dari perhitungan diatas, maka metode yang menguntungkan untuk membuat 12 unit tersisa adalah metode yang baru dengan penambahan alat.

 KESIMPULAN

            Kesimpulannya adalah ekonomi teknik ini sangat dibutuhkan baik itu dalam industry skala kecil maupun dalam skala besar. Karena ekonomi teknik ini sangat sangat penting seklai karena tanpa ekonomi teknik perusahaan sangat sulit unutk dapat bertahan diera yang sangat modern ini. karena tanpa ekonomi teknik tidak dapat berjalan sendirian. Ibaratnya ekonomi adalah pelengkap menuju kesempurnaan dalam dunia teknik.
 

Klasifikasi Media

A.         Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin  medius  yang secara harfiah berarti tengah, perantara ata...