Kamis, 16 Mei 2019

Klasifikasi Media


A.        Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap.
Maka dalam kesimpulan diatas menjelaskan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
B.        Klasifikasi Media Pembelajaran
Dalam sebuah perjalanan perkembangan media pembelajaran maka akan mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan yaitu sistem percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanistik. Kemudian teknologi audio visual menggabungkan penemuan mekanistik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah mikro procesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif. Berdasarkan perkembangan tersebut, maka media pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, media hasil penggabungan teknologi cetak dan komputer.
Menurut Rudi Bretz mengklasifikasikan ciri utama media pada unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Untuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu: gambar visual, garis (liner graphic), dan simbol. menurut Rudy Brets, bahwa jenis-jenis media pembelajaran ada 8 (tujuh) klasifikasi media, yaitu :
1.       Media audio visual gerak
2.       Media audio visual diam
3.       Media audio semi gerak
4.       Media visual semi gerak
5.       Media visual gerak
6.       Media visual diam
7.       Media audio
8.       Media cetak
Sedangkan menurut Oemar H. Malik, ada empat klasifikasi media pengajaran, yaitu:
1.                  Alat-alat visual yang dapat dilihat,
2.                  Alat-alat yang bersifat auditif atau yang hanya bisa didengar,
3.                  Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar,
4.                  Dramatisasi.
Namun menurut Gagn bahwa media pembelajaran ada tujuh macam klasifikasi media yaitu benda untuk didemonstransikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Tujuh macam klasifikasian media tersebut kemudian di kaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkat hierarki belajar yang di kembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi-kondisi external, menuntut cara berfikir, memasukan ahli ilmu, menilai prestasi dan memberi umpan balik.
Berdasarkan beberapa pengklasifikasian di atas dapat ditarik kesimpulan secara umum media pembelajaran ada lima yaitu: media berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis audio-visual, media berbasis komputer, media berbasis manusia.
C.       Karakteristik Media Pembelajaran
Sebagaimana yang dikatakan oleh Arief S. Sadiman (1986) bahwa klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan  kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik media pembelajaran.
1.         Media berbasis manusia
Diantara beberapa media media berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa.
Instruktur manusia “sebagai media” secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran. Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.                Merumuskan masalah yang relevan.
b.                Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
c.                Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah.
d.               Tuntun explorasi siswa.
e.                Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat kesulitan.
f.                 Nilai pngetahuan ssiwa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan

Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif.
1.         Media berbasis Cetakan
Media berbasis cetakan paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran kertas. Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal yang harus diperhatikan saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan respon siswa diminta baik dengan cara menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan latihan.
Materi media berbasis cetak merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Yang mempunyai ciri sebagai berikut:
a)       Teks dibaca secara linear.
b)       Teks menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
c)       Teks ditampilkan statis.
d)       Pengembangan sangat tergantung pada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual.
e)       Teks juga berorientasi pada siswa.
f)        Informasi dapat diatur dan ditata ulang oleh pemakai.[6]
Adapaun kelebihan dari media berbasis cetak memiliki kelebihan yaitu:
a.       Dapat menyajikan pesan atau informsi dalam jumlah yang banyak.
b.      Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
c.       Dapat dipelajari kapan dan dimana saja, karena mudah dibawa
d.      Bahkan lebih menarik apabila di lengkapi dengan gambar dan warna.
e.       Perbaikan atau revisi mudah dilakukan.
Sedangkan kelemahan media berbasis cetak yaitu :
1.      Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.      Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
3.      Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
2.       Media berbasis Visual
Seperti halnya media berbasis cetak, media visual tak jauh beda dengan media berbasis cetak. Yakni juga merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya yang memiliki karakteristik:
a.                Visual diamati berdasarkan ruang.
b.                Visual juga menampilkan komunikasi satu arah dan reseptic.
c.               Visual juga ditampilkan statis.
d.             Persepsi visual digunakan sebagai acuan dalam prinsip-prinsip kebahasaan media berbasis teks.
e.                Media visual juga berorientasi pada siswa.
f.                 Informasi dapat ditata ulang dan diatur oleh pemakai.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk menyakinkan adanya proses informasi.
·         Adapun kelebihan media yang berbasis visual adalah sebagai berikut :
1.      Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata untuk siswa.
2.      Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan singkatan.
3.    Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
4.   Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
·         Sedangkan kekurangan media berbasis visual adalah :
1.      Akan terjadi kesulitan jika siswa mengalami masalah pada indra penglihatannya.
2.     Siswa tidak akan memahami gambar jika gambar tidak jelas atau tidak sama dengan bentuk nyatanya.
3.      Tidak dapat melayani siswa dengan gaya belajar auditif dan kinestetik.
4.      Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat gambar dan ketrampilan khusus menyajikan gambar sesuai wujud aslinya.
3.     Media berbasis audio visual
Teknologi audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Karakteristik media berbasis audio visual adalah :
1.                  Bersifat linier.
2.                  Menyajikan visualisasi yang dinamis.
3.                  Digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebalumnya oleh perancang atau pembuatnya.
4.                  Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak.
5.                  Dikembangkan menurut prinsi psikologi behaveiorisme dan kognitif.
6.                  Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan siswa yang interaktivnya rendah.
Pengajaran melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
·         Adapun kelebihan media berbasis audio visual adalah :
1.      Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya bahasa siswa auditif maupun visual.
2.      Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media audio   maupun visual.
3.      Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat langsung, sehingga tidak hanya membayangkan.
4.      Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio visual.
·         Sedangkan kekurangan media berbasis audio visual adalah :
1.      Pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2 elemen yakni audio dan visual.
2.      Membutuhkan ketrampilan dan ketelitian dalam pembuatannya.
3.      Biaya yang digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup mahal.
4.      Jika tidak terdapat piranti pembuatannya akan sulit untuk membuatnya(terbentur alat pembuatannya).

4.        Media berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilakan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Media berbasis komputer memiliki karakteristik adalah :
a.       Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear.
b.      Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang atau pengembang sebagaimana direncanakannya.
c.       Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, grafik.
d.      Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
e.       Pembelajaran berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi siswa yang tinggi.
Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Cecep Kustandi dan Bambang Sudjipto, 2011.Media Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia.
Azhar Arsyad, 2010.Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers,
Asnawir dan M. Basyirudin Usman, 2002.Media Pembelajaran,Jakarta: Ciputat Pers, 2002.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klasifikasi Media

A.         Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin  medius  yang secara harfiah berarti tengah, perantara ata...