A. Pengertian
Media Pembelajaran
Kata media
berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Association
for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media
yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap.
Maka dalam
kesimpulan diatas menjelaskan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar
lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
B. Klasifikasi
Media Pembelajaran
Dalam sebuah
perjalanan perkembangan media pembelajaran maka akan mengikuti arus
perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan yaitu
sistem percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanistik. Kemudian
teknologi audio visual menggabungkan penemuan mekanistik dan elektronik untuk
tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah mikro procesor yang
melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif. Berdasarkan perkembangan
tersebut, maka media pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok,
yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media
hasil teknologi yang berdasarkan komputer, media hasil penggabungan teknologi
cetak dan komputer.
Menurut Rudi
Bretz mengklasifikasikan ciri utama media pada unsur pokok yaitu suara, visual,
dan gerak. Untuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu:
gambar visual, garis (liner graphic), dan simbol. menurut Rudy Brets, bahwa jenis-jenis media pembelajaran ada 8 (tujuh)
klasifikasi media, yaitu :
1. Media
audio visual gerak
2. Media
audio visual diam
3. Media
audio semi gerak
4. Media
visual semi gerak
5. Media
visual gerak
6. Media
visual diam
7. Media
audio
8. Media
cetak
Sedangkan
menurut Oemar H. Malik, ada empat klasifikasi media pengajaran, yaitu:
1.
Alat-alat visual yang dapat dilihat,
2.
Alat-alat yang bersifat auditif atau yang hanya bisa
didengar,
3.
Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar,
4.
Dramatisasi.
Namun
menurut Gagn bahwa media pembelajaran ada tujuh macam klasifikasi media yaitu
benda untuk didemonstransikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam,
gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Tujuh macam klasifikasian media
tersebut kemudian di kaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut
tingkat hierarki belajar yang di kembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar,
penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi-kondisi
external, menuntut cara berfikir, memasukan ahli ilmu, menilai prestasi dan
memberi umpan balik.
Berdasarkan
beberapa pengklasifikasian di atas dapat ditarik kesimpulan secara umum media
pembelajaran ada lima yaitu: media berbasis cetakan, media berbasis visual,
media berbasis audio-visual, media berbasis komputer, media berbasis manusia.
C. Karakteristik
Media Pembelajaran
Sebagaimana
yang dikatakan oleh Arief S. Sadiman (1986) bahwa klasifikasi media,
karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Berikut ini adalah
penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik media pembelajaran.
1. Media
berbasis manusia
Diantara
beberapa media media berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila
tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan
pemantauan pembelajaran siswa.
Instruktur
manusia “sebagai media” secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan
memberinya pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang
berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang
berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh
pelajar. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Merumuskan masalah yang relevan.
b.
Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang
terkait untuk memecahkan masalah.
c.
Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana
pengetahuan itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah.
d.
Tuntun explorasi siswa.
e.
Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan
tahapan tingkat kesulitan.
f.
Nilai pngetahuan ssiwa dengan memberikan masalah baru
untuk dipecahkan
Salah satu
faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan
pelajaran yang interaktif.
1. Media berbasis Cetakan
Media
berbasis cetakan paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal,
majalah, dan lembaran kertas. Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal
yang harus diperhatikan saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi,
daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
Pembelajaran
berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah
pembelajaran terprogram yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan
format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan respon siswa diminta
baik dengan cara menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan
latihan.
Materi media
berbasis cetak merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi
pembelajaran lainnya. Yang mempunyai ciri sebagai berikut:
a) Teks
dibaca secara linear.
b) Teks
menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
c) Teks
ditampilkan statis.
d) Pengembangan
sangat tergantung pada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual.
e) Teks
juga berorientasi pada siswa.
f) Informasi
dapat diatur dan ditata ulang oleh pemakai.[6]
Adapaun kelebihan dari media berbasis cetak memiliki
kelebihan yaitu:
a. Dapat
menyajikan pesan atau informsi dalam jumlah yang banyak.
b. Pesan atau
informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing-masing.
c. Dapat
dipelajari kapan dan dimana saja, karena mudah dibawa
d. Bahkan lebih
menarik apabila di lengkapi dengan gambar dan warna.
e. Perbaikan
atau revisi mudah dilakukan.
Sedangkan kelemahan media berbasis cetak yaitu :
1.
Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.
Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan
mematikan minat siswa untuk membacanya.
3.
Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan
mudah rusak dan sobek.
2. Media berbasis Visual
Seperti
halnya media berbasis cetak, media visual tak jauh beda dengan media berbasis
cetak. Yakni juga merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi
pembelajaran lainnya yang memiliki karakteristik:
a.
Visual diamati berdasarkan ruang.
b.
Visual juga menampilkan komunikasi satu arah dan
reseptic.
c. Visual juga ditampilkan statis.
d. Persepsi visual digunakan sebagai acuan dalam
prinsip-prinsip kebahasaan media berbasis teks.
e.
Media visual juga berorientasi pada siswa.
f.
Informasi dapat ditata ulang dan diatur oleh pemakai.
Visual dapat
pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan
pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk
menyakinkan adanya proses informasi.
·
Adapun kelebihan media yang berbasis visual adalah
sebagai berikut :
1.
Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan
pengalaman nyata untuk siswa.
2.
Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid
mapping dan singkatan.
3. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya
melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
4. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
·
Sedangkan kekurangan media berbasis visual adalah
:
1.
Akan terjadi kesulitan jika siswa mengalami masalah
pada indra penglihatannya.
2. Siswa tidak akan memahami gambar jika gambar tidak
jelas atau tidak sama dengan bentuk nyatanya.
3.
Tidak dapat melayani siswa dengan gaya belajar auditif
dan kinestetik.
4.
Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat gambar dan
ketrampilan khusus menyajikan gambar sesuai wujud aslinya.
3. Media berbasis audio visual
Teknologi
audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan
audio dan visual. Karakteristik media berbasis audio visual adalah :
1.
Bersifat linier.
2.
Menyajikan visualisasi yang dinamis.
3.
Digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebalumnya
oleh perancang atau pembuatnya.
4.
Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau
gagasan abstrak.
5.
Dikembangkan menurut prinsi psikologi behaveiorisme
dan kognitif.
6.
Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat
keterlibatan siswa yang interaktivnya rendah.
Pengajaran
melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian perangkat keras selama
proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor visual
yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan
materi yang penerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak
seluruhnya bergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
·
Adapun kelebihan media berbasis audio visual adalah :
1.
Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat
melayani gaya bahasa siswa auditif maupun visual.
2.
Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang
disampaikan media audio maupun visual.
3.
Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan
disertai melihat langsung, sehingga tidak hanya membayangkan.
4.
Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio
visual.
·
Sedangkan kekurangan media berbasis audio visual
adalah :
1. Pembuatan
media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2 elemen yakni
audio dan visual.
2. Membutuhkan
ketrampilan dan ketelitian dalam pembuatannya.
3. Biaya yang
digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup mahal.
4. Jika tidak
terdapat piranti pembuatannya akan sulit untuk membuatnya(terbentur alat
pembuatannya).
4. Media
berbasis komputer
Teknologi
berbasis komputer merupakan cara menghasilakan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Media berbasis komputer
memiliki karakteristik adalah :
a. Dapat
digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear.
b. Dapat
digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang atau
pengembang sebagaimana direncanakannya.
c. Biasanya
gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, grafik.
d. Prinsip-prinsip
ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
e. Pembelajaran
berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi siswa yang tinggi.
Simulasi
pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif,
dan perorangan. Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Cecep Kustandi dan Bambang Sudjipto, 2011.Media
Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia.
Azhar Arsyad, 2010.Media Pembelajaran, Jakarta:
Rajawali Pers,
Asnawir dan M. Basyirudin Usman, 2002.Media
Pembelajaran,Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar