NILAI EKIVALENSI
Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu
yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan
nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan
(dihitung) pada satu waktu yang sama.
Istilah Istilah yang digunakan pada
Nilai Ekivalensi
Notasi yang digunakan dalam rumus
bunga yaitu :
i
(interest)
= tingkat suku bunga per
periode
n
(Number)
= jumlah periode bunga
P (Present
Worth) =
jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)
F (Future
Worth)
= jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir periode/tahun)
A (Annual
Worth) =
pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun
G
(Gradient)
= pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke periode berikutnya
terjadi
penambahan atau pengurangan yang besarnya sama
Metode yang digunakan pada Nilai
Ekivalensi
Adalah metode yang digunakan dalam
menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari suatu nilai
uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1)
Jumlah uang pada suatu waktu
2)
Periode waktu yang ditinjau
3)
Tingkat bunga yang dikenakan
Contoh Kasus dan Penyelesaiannya
pada Istilah Nilai Ekivalensi Nilai tahunan dan Ekivalensi Nilai Sekarang.
1)
Present Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada saat
sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah Cash Flow (aliran kas) tertentu
pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu.
Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah
uang pada waktu sekarang
Berapa modal P yang harus
diinvestasikan pada saat sekarang (t=0), dengan tingkat suku bunga (i) %, per
tahun, sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar F rupiah.
Rumus:
P
= F 1/(1+i)N atau P = F (P/F, i, n)
Contoh:
Seseorang memperhitungkan bahwa 15
tahun yang akan datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk
itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp 35.000.000,00. Bila tingkat bunga
adalah 5 %, maka berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang?
Jawab:
F = 35.000.000,00 ; i = 5 % ; n = 15
P = (35.000.000) (P/F, 5, 15)
= (35.000.000) (0,4810)
= Rp 16.835.000,00
2)
Future Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada masa yang
akan datang, yang merupakan konversi dari sejumlah aliran kas dengan tingkat
suku bunga tertentu.
Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah
uang pada waktu yang akan datang
Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0), dengan tingkat
bunga i %, dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan
diperoleh pada periode terakhir?
Rumus:
F
= P (1+i)N atau F = P (F/P, i, n)
Contoh:
Seorang pemuda mempunyai uang sebesar Rp 20.000.000, di investasikan
dibank 6 % dibayar per periode selama 5 tahun. Berapakah jumlah uang yang akan
diperoleh setiap tahunnya ?
Jawab:
P = Rp 20.000.000,00; i = 6 % ; n =
5
F = P (1+i)N
= Rp 20.000.000 (1 +
0,06)5
Atau
F = P (F/P, i, n)
= (Rp 20.000.000) X
(1,338)
= Rp 26.760.000,00
3)
Annual Worth Analysis
Sejumlah serial Cash Flow (aliran
kas) yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan
mengkonversikan seluruh aliran kas kedalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang
seragam.
Kegunaan
Untuk mengetahui analisis sejumlah
uang yang nilainya seragam setiap periodenya (nilai tahunan)
Agar periode n dapat diperoleh, uang sejumlah F rupiah, maka berapa A yang
harus dibayarkan pada akhir setiap periode dengan tingkat bunga i % ?
Rumus:
A
= i / (1 + i )N – 1 atau A = F ( A/F, i, n)
Contoh:
Tuan sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun.
Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp
225.000.000,00. Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus di
tabung setiap tahunnya ?
Jawab:
F = Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n =
10
A = F (A/F, i, n)
= (Rp
225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)
= (Rp
225.000.000) X (0,0570)
= Rp 12.825.000
4)
Gradient
Pembayaran yang terjadi berkali-kali
tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau penurunan yang secara seragam.
Kegunaan
Untuk pembayaran per periode
kadang-kadang tidak dilakukan dalam suatu seri pembayaran yang besarnya sama
tetapi dilakukakn dengan penambahan /pengurangan yang seragam pada setiap akhir
periode.
Rumus:
A
= A1 + A2
A2
= G (1/i - n / (1 + i)n - 1)
=
G (A/G, i, n)
Keterangan:
A
= pembayaran per periode dalam jumlah yang sama
A1
= pembayaran pada akhir periode pertama
G
= “Gradient” perubahan per periode
N
= jumlah periode
Contoh:
Seorang pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per periode.
Perubahan per periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000 selama 4
tahun. Dengan bunga sebesar 15 % per tahun. Berapa jumlah pembayaran pada akhir
tahun pertama?
Jawab:
A2
= G (A/G, i, n)
= Rp 30.000.000 (A/G, 15 %, 4)
= Rp 30.000.000 (0,5718)
= Rp 17.154.000
REFRENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar