Kamis, 28 Januari 2016

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

KATA PENGANTAR


Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Pertentangan-Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat” ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ISD. Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang menyangkut tentang perbedaan kepentingan, prasangka dan diskriminasi, Ethnosentrisme dan stereotype, konflik dalam masyarakat, serta integrasi masyarakat dan nasional. Maka dari itu makalah ini cocok dibaca oleh kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum yang cinta terhadap persatuan dan kesatuan sebagai warga negara Indonesia.
Saya juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu saya sangat berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.....
P e n u l i s


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Setiap tingkah laku individu satu dengan individu lain pasti berbeda. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Tapi apabila gagal dalam memenuhi kepentingannya akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dan suatu hal yang saling berkaitan, apabila seorang individu mempunyai prasangka dan akan cenderung membuat sikap untuk membeda-bedakan. Maka akan terjadi sikap bahwa kebudayaan dirinya lebih baik daripada kebudayaan orang lain, sehingga timbullah konflik yaitu berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
Di dalam kelompok masyarakat Indonesia, konflik dapat disebabkan karena faktor harga diri dan kebanggaan kelompok terusik, adanya perbedaan pendirian atau sikap, perbedaan kebudayaan, benturan kepentingan (politik, ekonomi, kekuasaan). Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat. Suatu kelompok yang ada dalam keadaan konflik yang berlangsung lama biasanya mengalami disintegrasi. Dan untuk menyelesaikan semua itu melalui integrasi masyarakat. Integrasi dapat berlangsung cepat atau lambat karena dipengaruhi oleh faktor homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, mobilitas geografis, dan efektifitas komunikasi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja yang terjadi di dalam masyarakat?
2.      Mengapa permasalahan itu terjadi?
3.      Apa yang bisa mengendalikan sehingga permasalahan bisa selesai?


C.    Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui masalah apa saja yang terjadi di dalam masyarakat.
2.      Mengetahui yang melatarbelakangi permasalahan itu muncul.
3.      Masyarakat bisa menghindari terjadinya permasalahan.


BAB II
PEMBAHASAN

Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.  Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) diantara sebagian besar anggota  masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental.
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, mengdeskriditkan pihak-pihak lainnya dan tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan integrasi bangsa pada bangsa yang majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurangi prasangka.

Pertentangan Sosial

Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu :
Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat di dalam  konflik.
Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam
kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat:
Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya
pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan dorongan yang
antagonistic didalam diri seseorang
Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
para taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Faktor-Faktor

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya konflik yaitu:
a. Kekuasaan Kekuasaan adalah kemampuan untuk memenangkan kemauannya
sendiri, juga kalau kemampuan itu bertentangan dengan kemauan orang lain.Barang kali pihak berkuasa lebih kuat fisiknya, sehingga mampu mengalahkan pihak lain, maka dengan adanya orang yang berkuasa atau mempunyai wewenang, tentuakan terdapat sebagian besar orang dibawah wewenang mereka.
Kepentingan Perbedaan-perbedaan dalam posisi mengakibatkan kepentingan kepentingan antagonistis diantara mereka yang bersangkutan. Pihak yangberwenang mempunyai rulling interest yang berlainan dari pihak yang dikuasai. Hal itu pernah diungkapkan oleh Karl Marx dimana ia menyebutkan pembagian kerja sebagai permulaan masyarakat kelas dan kesadaran sesat(False Consciusnes). Pihak yang berwenang berkepentingan dalam ketahanan dan kelestarian status quo atau susunan sosial yang telah memberikan kedudukan kepada mereka. Jadi mereka akan cenderung untuk membela dan mempertahankan status quo itu.Sebaliknya pihak yang dikuasai akan merasa diri tertekan dan terkekang oleh status quo, sehingga menginginkan perubahan bahkan perombakan.
 Kelompok yang Antagonistis Uraian tentang kelompok-kelompok yang antagonistis Dahrendorf membuat disfungsi antara kelompok potensial dankelompok aktual. Kalau sejumlah mempunyai kepentingan bersama entah kepentingan sendiri, entah disadari namun mereka belum beroganisasi dan bersatu, mereka disebut kelompok konflik potensial. Mereka mempunyai kemungkinan (potensi) untuk menjadi kelompok actual.

Macam-macam Konflik

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam:
Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
Konflik antar atau tidak antar agama
Konflik antar politik.
Akibat konflik

Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :

meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat menghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk “memenangkan” konflik.
Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan “kemenangan” konflik bagi pihak tersebut.
Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
Pencapaian tujuan dihubungkan dengan sistem kepribadian dalam arti bahwa tujuan sistem-sistem sosial mencerminkan titik temu dari tujuan-tujuan individu dan memberikan mereka arah sesuai dengan orientasi nilai bersama. Hubungan antara pencapaian tujuan dengan sistem kepribadian ini mencerminkan perspektif Parsons bahwa tindakan selalu diarahkan pada tujuannya.
Perlu dicari beberapa bentuk akomodatif yang dapat mengurangi konflik sebagai akibat dari prasangka, yaitu melalui empat sistem, diantaranya ialah :
1. Sistem budaya seperti nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
2. Sistem sosial seperti kolektiva-kolektiva sosial dalam segala bidang.
3.  Sistem kepribadian yang terwujud sebagai pola-pola penglihatan (persepsi),
perasaan   (cathexis), pola-pola penilaian yang dianggap pola-pola
keindonesiaan, dan
4. Sistem Organik jasmaniah, di mana nasionalime tidak didasarkan atas
persamaan ras. Untuk mengurangi prasangka, keempat sistem itu harus dibina,
dikembangkan dan memperkuatnya sehingga perwujudan nasionalisme
Indonesia dapat tercapai.

Upaya-upaya
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :

1. elimination; yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yang diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
2. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3. Majority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5. Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6. Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak


BAB III
ANALISIS


Opini
Kita sebagai bangsa Indonesia, seharusnya menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan Bangsa, walaupun terdapat perbedaan namun seharusnya, setiap masalah yang ada hendaklah di pikir dengan kepala dingin terlebih dahulu. Terdapat banyak kasus demo masal ataupun tawuran antarwarga maupun pelajar, yang sangat merugikan diri sendiri dan orang lain disekitar kita. Untuk itu, perlulah ditanamkan jiwa cinta damai dan penuh kasih diantara masyarakat, sehingga Bangsa dapat damai dan rakyat dapat hidup dengan rukun.

Sumber:




Ilmu Pengentahuan Teknologi Dan Kemiskinan

 ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Kata Pengantar
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat karuniaNya yang diberikan kepada kita semua. Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas ilmu sosial dasar yang berjudul “Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menambah nilai tugas mata kuliah ilmu sosial dasar di Universitas Gunadarma.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di zaman modern ini telah banyak membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaannya serta memberikan kemudahan dalam berbagai hal seperti bidang pendidikan, kedokteran, seni, perbankan dan masih banyak lagi.
Namun tak semua masyarakat dapat menikmati canggihnya pengetahuan teknologi yang maju ini. Masih banyak masyarakat yang berada digaris kemiskinan belum menikmatinya. Sebagai manusia yang selalu hidup dalam kehidupan dinamis, teknologi yang semakin lama semakin maju seharusnya dapat digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat tetapi semakin maju teknologi tersebut, harga yang diberikan semakin mahal. Bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membantu kemiskinan khususnya di negeri Indonesia yang tercinta ini.
Secara garis besar, makalah ini akan membahas peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat untuk membantu masyarakat yang masih memiliki keterbatasan sumber daya.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan tugas makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini dapat dirasakan dampaknya melalui kebijakan-kebijakan pembangunan dalam lingkungan masyarakat yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi kemanusiaan. Hal demikian ini tidak luput dari falsafah mengenai pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadang harus dibayar lebih mahal.
Pembangunan ekonomi yang kurang merata menyebabkan masih banyak masyarakat miskin yang belum menikmati ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di negeri ini.
Kemiskinan sendiri merupakan kelanjutan dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental untuk menggapai cita-cita menjadi masyarakat yang adil dan makmur.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan. Membahas kasus studi tentang ilmu pengetahuan teknologi yang berkaitan dengan masalah kemiskinan di negeri ini. Dan memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan teknologi yang berkaitan dengan masalah kemiskinan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti:
1. Apa saja definisi dari ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
2. Memahami pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi untuk membantu masalah kemiskinan
3. Membahas studi kasus tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan, yaitu :
Sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.

DEFINISI MENURUT  PARA AHLI :

a.   The Liang Gie, 1991
Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang  benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum.

b.    C, Verhaak
Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-    langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis.

c.    J. Haberer 1972
Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek danmenjadi pranata dalam masyarakat.

d.    J.D. Bernal 1977   
Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.

e.    E. Cantote 1977   
Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992

f.    E.F. Schumacher    
The perfections of science are purely practical-the objective practical the objective, i.e. independent of character and  interests of the operator,     measurable, recordable and repeatable.

g.    Prof. Burr

 Like the fields of physics, sciences are part of the organization of the universe and are influenced by the fast forces of space .

h.    Cambridge-Dictionary 1995   
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan  tertentu dengan sistim, met ode untuk     berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.

2.  Empat Hal Sikap yang Ilmiah, yaitu :

Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
 Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
 Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu. 
  Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

3. Pengertian Teknologi, yaitu :

Sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.

4.  Ciri-Ciri Fenomena Teknik Pada Masyarakat, yaitu : 

  1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional. 
  2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah. 
  3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
  4. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
  5. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan. 
  6. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.


5.  Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Nilai, yaitu :

a.  Ilmu Pengetahuan , yaitu sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.

b.Teknologi , yaitu sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.

 c. Nilai , yaitu sesuatu yang memiliki harga, menunjukkan kualitas.

6. Pengertian Kemiskinan, yatu : 

Kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh .
            Ciri-Ciri Manusia yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan, yaitu :
ü  Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
ü  Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
ü  Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
ü  Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
ü  Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai ketrampilan.

7.  Fungsi Kemiskinan, yaitu :

Pertama : adalah menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, tetapi di bayar murah.

Kedua : kemiskinan adalah menambah atau memperpanjang nilai guna barang atau jasa. Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat di jual ( atau dengan bangga di katakan ” di infakan ”)kepada orang-orang miskin.

Ketiga : kemiskinan adalah mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena di bayar murah, petani tidak boleh menaikan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.

Kempat : kemiskinan adalah menyediakan lapangan kerja,bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan kerja ? karena ada orang miskin lahirlah pekerjaan tukang kredit ( barang atau uang ) aktivis-aktivis LSM ( yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional lewat para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor ) belakangan kita tahu bahwa tidak ada komunitas yang paling laku di jual oleh negara ketiga di pasaran internasional selain kemiskinan.

Kelima : kemiskinan adalah memperteguh status sosial orang-orang kaya, perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya.Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya. 

BAB III
ANALISIS

Tanggapan dari saya,

Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan yang jelas, yakni teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi juga mengandung ilmu pengetahuan didalamnya. Ilmu pengatahuan digunakan untuk mengatahui “apa” sedangkan teknologi digunakan untuk mengatahui “bagaimana”. Perubahan teknologi yang cepat dapat menyebabkan kemiskinan, karena dapat menyebabkan perubahan sosial yang fundamental, selain itu teknologi dan kemiskinan susah untuk di satukan karna sebuah teknologi memiliki nilai ekonomi tinggi sehinga sulit untuk dijangkau oleh rakyat miskin. 

Sumber :


Kamis, 21 Januari 2016

Rangkaian Gerbang Logika Full Adder

RANGKAIAN GERBANG LOGIKA FULL ADDER


Berikut adalah langkah-langkah membuat rangkaian gerbang logika full adder :

Langkah pertama : Kita buka program “Proteus” atau semacamnya.

Langkah kedua     : Kita pilih semua komponen yang akan digunakan untuk membuat rangkaian tersebut dengan cara kita pilih icon di pojok kiri atas yang bersimbol “P” atau bisa dengan menekan tombol “P” pada keyboard.

Langkah ketiga     : Setelah kita memilih komponen yang diguanakan kita susun komponen di tempat penyusun komponen.

Langkah keempat : Merangakai pun bisa kita mulai.

Rangkaian ini dibuat dengan gabungan dua buah half adder dan sebuah gerbang OR. Logika utama rangkaian gerbang full adder adalah bahwa ketika menjumlahkan dua bilangan biner maka ada sebuah carry yang juga mempengaruhi hasil dari penjumlahan tersebut, karenanya rangkaian ini bisa melakukan penjumlahan secara sepenuhnya. 
Ketika dua masukan menghasilkan nilai satu pada half adder atau paruh dari full adder pertama, hasilnya akan kembali dijumlahkan dengan carry yang ada. Jika carry bernilai satu maka ia akan menghasilkan keluaran akhir bernilai nol, namun menghasilkan carry out yang bernilai satu, dan jika carry in bernilai nol maka ia akan menghasilkan keluaran akhir satu dengan carry out bernilai nol.

Lain halnya ketika kedua masukan pada paruh full adder pertama menghasilkan nilai nol karena inputnya sama-sama satu, maka carry out untuk paruh pertama half adder adalah satu, penjumlahan paruh pertama yang menghasilkan nol akan kembali dijumlahkan dengan carry in yang ada, yang jika bernilai satu maka hasil penjumlahannya adalah satu dan memiliki carry out satu dari penjumlahan input pertama.

Untuk menghitung carry out pada full adder digunakan sebuah gerbang OR yang menghubungkan penghitung carry out dari half adder pertama dan kedua. Maksudnya bahwa entah paruh pertama atau kedua yang menghasilkan carry out maka akan dianggap sebagai carry out, dan dianggap satu meski kedua gerbang AND  yang digunakan untuk menghitung carry out sama-sama bernilai satu.

Dan ini adalah table kebenarannya :

Ket :
1 = Benar
0 = Salah

Jika setiap elemen yang dihubungkan salah satu ada yang Benar/(1) maka pernyataan pada percobaan Rangakaian Full Adder ini menunjukan pernyataan Benar/(1).

Jumat, 15 Januari 2016

Rangkaian Dasar Operasional Amplifier (Op-Amp)

Rangkaian Dasar Operasional Amplifier (Op-Amp) 

Cara membuat rangakaian OP AMP seperti diatas :

Pertama : Kita buka terlebih dahulu program untuk membuat rangkaian Op Amp nya. Program yang digunakan juga tidak harus Proteus melainkan program lainnya misalkan anda tidak memiliki Proteus.

Kedua   : Setelah itu kita pilih komponen yang akan digunakan. Kita bisa dengan cara pilih icon “p” disebelah kiri atas atau bisa dengan menekan tombol “p”.

Ketiga    : Setelah kita sudah memilih komponen yang akan digunakan kita bisa mulai merangkai rangkaian Op Amp nya.

Keempat : Kita mulai menyusun komponen Ampilifier ditengah, kemudian kita tarik garis dari kutub 1 menuju Vout di tengah-tengah kita tambahkan dengan komponen resistor L  dan ground. Setelah itu kita lanjutkan dengan menarik garis gari kutub 2 menuju ke V1 (V in 1) sama seperti sebelumnya kita perlu menambahkan komponen resistor 1 dan ground. Dan kita tarik garis dari kutub 3 menuju V2 (V in 2) disini kita menarik garis harus memutari garis dari kutub 3 yang telah ada supaya tidak bertabrakan, di garis atau line kutub 3 kita juga harus membuat komponen resistor 2 dan ground. Dan pada kutub 4 dan 5 disupply dengan sumber tegangan DC simetris ± 9 volt. Lalu symbol lingkaran kecil yang ada pada V1, V2 dan V out adalah konektornya. Konektor itu bisa didapat di tengah kiri yang bertuliskan “Terminals Mode”.

Di buat oleh :
Agus Santoso
10415306

1IB04

Kamis, 07 Januari 2016

Rangkaian Multivibrator Monostable

Langkah-Langkah Rangkaian Multivibrator Monostable 



Langkah-langkah pembuatan rangkaian multivibrator monostable.

  1.   Pertama kita buka soft ware “Proteus”.
  2.  Lalu kita pilih symbol “P” di pojok kiri atas atau dengan menekan tombol P untuk membuat/menampilkan komponen elekteonika yang ada di proteus.
  3.   Setelah itu kita pilih symbol untuk Resistor, Transistor, Dioda, Kapasitor lalu kita taruh di daftar komponen untuk kita rangkai di di Proteusnya.
  4.  Tahap selanjutnya kita rangkai semua komponen yang ada di daftar komponen.
  5.   Apabila kita sudah selesai merangkai rangkaian multivibrator monostable kita bisa menamai pekerjaan kita dengan cara kita klik symbol “A” di pojok kiri bawah lalu kita bisa menamai pekerjaan kita.

DI BUAT OLEH :
Agus Santoso
10415306

1IB04

Klasifikasi Media

A.         Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin  medius  yang secara harfiah berarti tengah, perantara ata...