Selasa, 20 Oktober 2015

INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT



INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas di banding jenis mahluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya itu, menusia mengembangkan sistem-sistem dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan lain-lain.Dalam kehidupannya sejak lahir manusia itu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Seandainya manusia itu hidup sendiri, misalnya dalam sebuah ruangan tertutup tanpa berhubungan dengan manusia lainnya, maka jelas jiwanya akan terganggu.

Manusia adalah makhluk individu.Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkankan antara jiwa dan raganya tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.

Naluri manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut “gregariousness” dan oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kehidupannya dan memberi makna kepada kehidupannya, sehingga timbul apa yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dengan demikian manusia dikenal sebagai mahluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan, sekaligus apat berperan karena didorong oleh hasrat atau keinginan yang ada dalam diri manusia yaitu :
menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya
menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya
Manusia itu pada hakekatnya adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. Ia merupakan “Soon Politikon” , manusia itu merupakan mahluk yang hidup bergaul, berinteraksi. Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan-kesatuan manusia, kelompok-kelompok sosial yang berupa keluarga, dan masyarakat.Maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka, memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Individu

Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah lalu spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.

Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.

Tahap pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi, fase-fasenya, antara lain :
·         masa vital
·         masa estetik
·         masa intelektual
·         masa sosial

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1.      Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2.      Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3.      Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4.      Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat

B.     Keluarga

Keluarga adalah orang yang paling dekat dengan diri kita sendiri. Yaitu meliputi Ayah,Ibu,Adik serta Kakak. Seperti yang pernah kita dengar ada sebuah lagu ” Harta yang paling berharga adalah Keluarga”. Dari lagu ini dapat saya simpulkan betapa berartinya keluarga bagi kehidupan kita.keluarga memiliki keartian yang luar memiliki keterkaitan yang luas antara satu dengan yang lainnya. Kita boleh jauh dari shabat,teman,pacar dan lainnya. Tapi jangan sampai kita jauh dari keluarga, Betapa indahnya jika kita memiliki keluarga yang mana selalu setia menemani kita dikala sedih atau pun senang.

Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga.

Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.Lain halnya Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pda hasrat atau nafsu berkuasa.

Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan keluarga.

Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itub untuk memuliakan masing-masing anggotanya.



C.    Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya

Ada beberapa pengertian masyarakat :

a.       Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan

b.      Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

c.       Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan social.

d.      Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi

e.       Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

f.       Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.


Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).Masyarakat sederhana.Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan alam yang buaspada saat itu.Kaum pria melakukan pekerjaan yang berat-berat seperti berburu, menangkap ikan di laut, menebang pohon, berladang dan berternak. Sedangkan kaum wanita melakuakan pekerjaann yang ringan-ringan seperti mengurus rumah tangga, menyusui dan mengasuh anak-anak ,merajut, membuat pakaian, dan bercocok tanam.

Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.


BAB III
ANALISIS

   Hubungan Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat

Individu dengan keluarga, hubungan ini sangatlah mutlak. Dikarenakan individu terlahir dari keluarga yang suatu saat individu ini akan membentuk keluarganya sendiri. Peran individu dalam keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis dan social.Relasi khusus ini mencangkup kebudayaan lingkungan keluarga yang dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, nilai-nilai agama).

Individu dengan masyarakat, hubungan ini adalah tahap selanjutnya dari seseorang yang telah mempelajari cara berinteraksi yang telah diajarkan dalam keluarga.dalam hal ini, individu memasuki suatu ruang lingkup yang sangat luas karena terdapat individu yang berbeda dan berasal dari berbagai daerah/komunitas. Masyarakat itu bersifat makro.Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakikatnya terdiri dari sekian banyak komunitas yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu-individu.

   Permasalahan Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat

Pada umumnya masalah yang terjadi adalah bagaimana sebuah keluarga mempersiapkan seorang individu ke dalam masyarakat.

Ada beberapa factor dalam mempersiapkan seorang individu, antara lain:

1.         Agama
Agama adalah sikap masyarakat atau kelompok manusia terhadap kekuasaan dan kekuatan mutlak yang dianggap atau yang diyakini sebagai suatu yang menentukan  kepentingan nasib sekelompok manusia itu sendiri.
Dalam kehidupan manusia, khususnya masyarakat Indonesia agama merupakan salah satu unsure yang sangat penting.Hal itu terbukti dengan di masukkannya Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama dalam Pancasila, yang merupakan dasar Negara.Ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia menghargai suasana kehidupan yang berisfat keagamaan.

2.         Tata karma
Tata karma atau sering disebut juga sopan santun adalah aturan yang berlaku dalam kehidupan atau pergaulan dalam masyarakat yang sudah berlaku secara turun temurun. Dengan adanya tata karma dan sopan santun yang baik dalam pergaulan di masyarakat diharapkan akan tercipta suatu ketenangan dan ketentraman hidup.

Disini orangtua mempunyai peranan yang sangat penting, orangtua dianggap sebagi tuntutan atau panutan dari anak-anaknya.Dalam menanamkan nilai-nilai tata karma para orangtua sering menemui hambatan, antaranya adanya pandangan dari generasi muda, bahwa nasehat orangtua sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan masa sekarang. Anggapan seperti itu sungguh sangat memprihatinkan, karena bila nasehat orangtua sudah tidak di dengar atau di perhatikan anak, anak cenderung lepas kendali, dan bias berbuat semaunya sendiri.

3.         Perlindungan
Dalam kehidupan di masyarakat, keluarga merupakan tempat berlindung yang pertama kali dan paling penting bagi anggotanya.Secara social budaya keluarga sebagai pelindung pertama bagi anak-anaknya.Anak selalu dididik, diarahkan dan dilindungi dari pengaruh lingkungan khususnya yang negatif bagi perkembangan jiwanya.sementara secara fisik keluarga berusaha melindungi atau menghindarkan anak-anak dari serangan penyakit yang dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan fisik atau bahkan merenggut jiwanya.
Perlindungan non fisik bagi perkembangan anak menurut sebagian besar masyarakat memang diperlukan.Hal ini dikarenakan jika tidak dibekali dari awal tentang masalah-masalah social yang nantinya di hadapi dalam pergaulan di masyarakat, mereka khawatir anaknya cenderung terpengaruh perilaku yang negative.Perlindungan bagi anak-anak sangat penting dalam kehidupan suatu keluarga, dalam satu kehidupan harus ada keterbukaan supaya anak mempunyai keberanian meminta atau mengemukakan masalah yang sedang dihadapinya.

4.         Keharmonisan
Harmonis sama dengan selaras atau serasi. Keselarasan atau keserasian hubungan antar individu didalam satu keluarga yang terdiri   dari beberapa individu merupakan suatu cita-cita setiap orang dalam mengarungi kehidupan berumah tangga.Namun demikian untuk mencapai nilai ideal seperti diatas kiranya tidaklah mudah. Sebab sebagaimanapun dalam kehidupan keluarga tidak akan lepas sama sekali dari permasalahan atau konflik. Hanya saja tinggal bagaimana keadaan konflik tersebut, apakah hanya temporer dan mampu diatasi atau sering bahkan menjurus ke perpecahan.
Untuk itu setiap anggota keluarga diharpkan mampu melakuka komunikasi dan mau menghargai serta saling pengertian.Yang lebih penting adalah kedekatan hubungan orangtua dengan anak yang dibutuhkan anak bukan pemenuhan materi, namun pemenuhan perhatian, kasih saying yang diberikan orangtua kepada dirinya.

5.         Sosialisasi dan pendidikan
Sosialisasi dan pendidikan ini menjadi fungsi yang sangat penting, pendidikan selain digunakan sebagai sarana mecari lapangan kerja, juga dapat berfungsi sebagai modal pergaulan dalam kehidupan di masyarakat, serta melatih anak agar lebih bertanggung jawab atau lebih mampu mandiri.
Seseorang disadarkan akan adanya hubungan peran tersebut, karena proses sosialisasi yang sudah berlangsung sejak masa anak-anak, yaitu sudah berlangsung sejak masa anak-anak, yaitu suatu proses dimana dia belajar mengetahui apa yang dikehendaki oleh anggta keluarga lain, yang akhirnya menimbulkan kesadaran tentang kebenaran yang dikehendaki, karya etika dan moral yang tertua, menerangkan bahwa masyarakat kehilangan kekuatan jika anggotanya gagal dalam melaksanankan tanggung jawab keluarganya.

Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas, yang ada pada dirinya diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat.Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdidri dari leluarga, lembaga, komunitas, dan masyarakat.
1.      Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma, dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2.      Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya.Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian.Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur,ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.

3.      Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang yang memiliki territorial terbatas, memilki kesamaan terhadap menyukai suatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4.      Hubungan individu dengan masayarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalaam sikap saling menunjang hak dan kewajiban manusia sebgai individu dan manusia sebagai makhluk sosial.Mana yang menjadi hak individu dan mana yang menjadi hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, liburan adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.


BAB IV
PENUTUP

Manusia tercipta sebagai makhluk social membutuhkan sesame begitu juga halnya dengan keluarga, masyarakat dan individu. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat apabila tidak ada individu. Individu merupakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Demikian keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah dimana seseorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali.

Jadi, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan oleh masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa (mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan-hubungan social di dalam masyarakat yang cukup majemuk).


REFRENSI
Harwantiyoko, Katuuk, Neltje F.MKDU Ilmu Sosial Dasar.1996.Jakarta: Penerbit Gunadarma
http://zarapintar.wordpress.com/2011/10/28/individukeluarga-dan-masyarakat/
http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/individu-keluarga-dan-masyarakat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klasifikasi Media

A.         Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin  medius  yang secara harfiah berarti tengah, perantara ata...