MAKALAH
ASAS
– ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Di Susun oleh :
Nama :
Agus Santoso
NPM : 10415306
Kelas :
2IB04
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga saya
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah
ini, saya akan membahas mengenai“Asas
– Asas Pengetahuan Lingkungan”.
Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu menambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Demikian
makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Jakarta, 09 Oktober 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Ilmu
lingkungan adalah salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang
mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain
aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan
sebagai poros, tempat berbagai azas dan konsep berbagai ilmu yang saling
terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah
hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Azas
didalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara
umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala
(fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Azas dapat terjadi melalui suatu
penggunaan dan pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga
diakui kebenarannya oleh ilmuwan didunia ini. Tetapi ada pula azas yang hanya
diakui oleh sekelompok ilmuwan tertentu saja, karena azas ini hanya merupakan
penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi
tertentu saja, sehingga terkadang azas ini menjadi bahan pertentangan.
Asas di
dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai landasan yang kokohdan
kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti pada ilmu lingkungan.
Untukmenyajikan asas dasar ini dilakukan dengan mengemukakan kerangka teorinya
terlebihdahulu, kemudian setelah dipahami pola dan organisasi pemikirannya baru
dikemukakanfakta-fakta yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini
sebenarnyamerupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (sesuai dengan urutan logikanya). Secara umum
azas yang terdapat pada ilmu lingkungan terdapat 14 azas yang didalamnya
mengenai kehidupan makhluk hidup, alam, energi, ekosistem maupun populasi, dll.
Lingkungan
merupakan tempat untuk melakukan aktifitas-aktifitas semua makhluk hidup.
Makhluk hidup tidak memungkinkan hidup sendiri tanpa interaksi dengan
lingkungan. Interaksi yang dilakukan terus menerus mengakibatkan banyak
perubahan-perubahan yang mempunyai efek negatif dan positif pada lingkungan.
Permasahan perubahan akan teratasi ketika makaluk hidup sadar akan pembelajaran
mengenai pengetahuan lingkungan. Pengetahuan lingkungan memiliki banyak pokok
pembahasan. Banyaknya pokok pembahasan dirangkum dalam mata perkuliahan yaitu
pengetahuan lingkungan. Didalam mata perkulliahan untuk pemahaman lebih lanjut
maka perlu pembahasan mengenai asas-asas pengetahuan lingkungan.
Asas-asas
pengetahuan lingkungan memberikan sebuah keterangan dimana sangat berfungsi
dalam pembelajaran pengetahuan lingkungan. Asas asas memberikan dasar untuk
perkembangan ilmu mengenai pemahaman pengatahuan lingkungan.
2) Maksud dan Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah
a.
Mengetahui asas-asas pengetahuan lingkungan.
b.
Contoh dari masing-masing asas pengetahuan lingkungan
3) Ruang Lingkup
Adapun
ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada makalah kali ini sebagai berikut:
a. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
b. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para
Ahli
c. Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
d. Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Secara Umum
1) Ekologi
Secara bahasa, ekologi berasal dari bahasa Yunani
(Greek) yaitu oikos dan logos yang berarti rumah/habitat dan ilmu. Ernst
Haeckel merupakan orang pertama yang menggunakan istilah ekologi. Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk
hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya. Ekologi
sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal seperti:
a. Bagaimana alam
bekerja
b. Bagaimana spesies
beradaptasi dalam habitatnya
c. Apa yang diperlukan
dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
d. Bagaimana mereka
mencukupi materi dan energi
e. Bagaimana mereka
berinteraksi dengan spesies lain
f. Bagaimana
individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi
Ekologi erat kaitannya dengan ekosistem. Oleh karena
itu pengertian ekologi dapat diartikan
pula sebagai ilmu yang pembelajari tentang ekosistem serta bagian bagiannya.
2) Ilmu Lingkungan
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan
biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa
teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di
sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta
hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara,
meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada
di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga
sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
2.2 Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Menurut Para Ahli
Ekologi Menurut Para Ahli
Untuk lebih
memahami tentang ekologi berdasarkan pendapat para ahli:
1. Menurut
website carryinstitute.org, bahwa pengertian ekologi adalah studi
ilmiah tentang proses-proses yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan
organisme, interaksi yang ada pada organisme dan interaksi antara organisme dan
transformasi serta aliran energi dan materi.
2. The scientific
study of the processes influencing the distribution and abundance of organisms,
the interactions among organisms, and the interactions between organisms and
the transformation and flux of energy and matter
3. Menurut Ernst
Haeckel (1866), Peneliti asal Jerman, bahwa pengertian ekologi adalah ilmu
pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan
4. The
comprehensive science of the relationship of the organism to the environment
5. Menurut Charles
Elton (1927), secara singkat bahwa pengertian ekologi adalah sejarah alam
yang bersifat ilmiah “Scientific natural history”
6. Menurut E.P.
Odum (1963) bahwa pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
struktur dan fungsi alam “The study of the structure and function of
nature”
7. Tahun 1972,
Menurut C. J. Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang
interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme
Ilmu
Lingkungan Menurut Para Ahli
Pengertian dari Ilmu Lingkungan dapat diperoleh dari
beberapa sumber seperti menurut Iowa State University yang menyatakan bahwa:
Environmental science is an interdisciplinary academic
field that integrates physical and biological sciences, (including but not
limited to Ecology, Physics, Chemistry, Biology, Soil Science, Geology,
Atmospheric Science and Geography) to the study of the environment, and the
solution of environmental problems. Environmental science provides an
integrated, quantitative, and interdisciplinary approach to the study of
environmental systems (Anonim, 2011)
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu lingkungan adalah
penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam)
yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat ilmu
pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari, mewarnai serta sebagai
pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
2.3 Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Perbedaan utama ekologi dan ilmu lingkungan
adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat
(valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan
manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran,
penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan
hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah dimulai sejak
lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi telah mengamati kerusakan alam
akibat perilaku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku Silent Spring tahun
1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia.
Ekologi adalah
studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup
dan interaksi antara organisme dan lingkungan alami
mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah
filosofi dan gerakan sosial yang luas berpusat
pada kepedulian terhadap konservasi
dan perbaikan lingkungan.
Ekologi dan ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait
erat,
dan berhubungan dengan prinsip-prinsip yangsatu dengan
yang lain dan hal ini merupakan sesuatu yang penting
untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang
lain. Perbedaan utama
antara ekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan
merupakan bidang yang lebihmenyeluruh yang
menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan
kehidupan untuk memahami berbagai proses alam.Ekologi, di
sisi lain, biasanya lebih difokuskan pada bagaimana
organisme berinteraksi satu sama lain dan denganlingkungan
sekitarnya mereka. Kedua ilmu memberikan informasi yang
sangat penting tentang alam dan apa yang dapat
dilakukan untuk lebih melindungi planet dan melestarikan
sumber daya.
Ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu interdisipliner
yang merupakan integrasi ilmu fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi
pada ekologi, fisika, kimia, biologi, ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan
geografi) untuk mempelajari tentang lingkungan dan solusi dari masalah-masalah
lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan yang terintegrasi, kuantitatif,
dan interdisipliner untuk mempelajari sistem lingkungan (Anonim, 2011).
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu lingkungan adalah
penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam)
yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat ilmu
pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari, mewarnai serta sebagai
pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
Sebuah perbedaan penting antara ekologi dan
ilmu lingkungan adalah tujuan dari penelitian dalam disiplin ilmumasing-masing.Tidak
seperti ilmuwan bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung fokus
penelitian (kajian) mereka pada populasi yang sangat
spesifik dari makhluk hidup, seperti jenis tertentu
dari rumput atau kelompok ikan. Ahli ekologi berusaha untuk memahami bagaimana
populasi berinteraksi, bereproduksi,
dan berkembang dalam suatu ekosistem. Para ahli
ekologi
lebih berkonsentrasi terutama ada faktor-faktor langsung
seperti penyediaan makanan,peristiwa makan memakan, dan seleksi
seksual dalam suatu
kelompok melalui pengamatan yang
cermat dan penelitian sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan
dan adaptasi evolusioner yang
mempengaruhi suatu spesies.
Ahli lingkungan melakukan penelitian
laboratorium dan lapangan untuk belajar
tentang berbagai faktor yang mempengaruhi suatu daerah. Seperti ekologi,
mereka juga mempelajari makhluk hidup dan perilaku
mereka secara rinci. Selain itu, para ahlilingkungan
mempertimbangkan dampak iklim, proses geologi, perubahan suhu, dan siklus air
ketika menyelidiki ekosistem. Sebagai contoh, seorang ahli lingkungan
mungkin melakukan penelitian tentang dampak dari musim
kering terutama pertumbuhan spesies tanaman yang berbeda di suatu daerah. Ilmuwan kemudian
dapat mencoba untuk mengidentifikasi dampak negative yang
dihasilkanpada hewan herbivora di wilayah tersebut.
Memahami baik ekologi dan ilmu lingkungan sangat
penting dalam merumuskan hukum dan kebijakan tentang konservasi.
Ketika pihak pemerintah dan industri menetapkan standar baru, mereka
biasanya berkonsultasi profesional dengan latar belakang di bidang ekologi dan
ilmu lingkungan untuk memberikan pertimbangan.
Ahli Lingkungan akan melakukan untuk menganalisistingkat pencemaran dan
faktor risiko lain di dekat sebuah pabrik industri sedangkan
ahli ekologi diperlukan untuk menentukan kesejahteraan populasi tertentu dan menyarankan cara-cara untuk
melindungi spesies yang terancam punah.
2.4 Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan lingkungn memeiliki beberapa
asas dalam pengembangannya. Asas- asas tersebut diantaranya yaitu:
ASAS 1 (HUKUM
THERMODINAMIKA I) :
Menyatakan bahwa semua energi yang
memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi
tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
Contoh:
Contoh:
Banyaknya kalori, energi yang
terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk
tumbuh, berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang sebagai
panas.
ASAS 2 :
Menyatakan bahwa tidak ada
sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II
yaitu "Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi
berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju
angkasa.
Dalam sistem biologi, energi yang dimanfaatkan baik
oleh jasad hidup, populasi maupun ekosistem kurang efisien, karena masukan
energi dapat dipindahkan dan digunakan oleh organisme hidup yang lain."
Contoh:
Pada piramida makanan, tingkatan
konsumen yang paling bawah mendapatkan asupan energi yang banyak,
sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit, disamping itu pada
setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak terbuang).
Energi yang dapat dimanfaatkan oleh kita seperti
tumbuhan, hewan, ikan dsb., itu termasuk kategori sumber alam, namun demikian
apakah sumber alam ini dapat diukur manfaatnya dan apa batasan sumber alam
tersebut?.
Sumber alam adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
organisme hidup, populasi, atau ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat
optimum atau mencukupi, sehingga akan meningkatkan daya pengubahan energi.
ASAS 3 :
Menyatakan bahwa materi,
energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
Contoh:
Ruang yang sempit: dpt mengganggu proses pembiakan
organisme dg kepadatan tinggi.
Ruang yang terlalu luas: jarak antar individu dalam
populasi semakin jauh, kesempatan bertemu antara jantan dan betina semakin kecil
sehingga pembiakan akan terganggu.
Jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh
terhadap perkembangan populasi.
Waktu sebagai sumber alam tidak merupakan besaran yang
berdiri sendiri. Misal hewan mamalia dipadang pasir, pada musim kering tiba persediaan
air habis di lingkungannya, maka harus berpindah kelokasi yang ada sumber
airnya. Berhasil atau tidaknya hewan bermigrasi tergantung pada adanya cukup
waktu dan energi untuk menempuh jarak lokasi sumber air.
Keaneka-ragaman juga merupakan sumberdaya alam.
Semakin beragam jenis makanan suatu spesies semakin kurang bahayanya apabila
menghadapi perubahan lingkungan yang dapat memusnahkan sumber makanannya.
Materi dan energi sudah jelas termasuk kedalam sumber
alam. Ruang yang dimanfaatkan oleh organisme hidup untuk hidup, berkembang biak
dsb. dapat dianalogkan dengan materi dan energi, karena dibutuhkan, sehingga
secara asas termasuk katagori sumber alam. Begitu pula dengan waktu, meskipun
tidak dapat berdiri sendiri, namun termasuk kategori sumber alam, karena berapa
waktu yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk mendapatkan makanan.
Keanekaragaman juga termasuk ke dalam kategori sumber alam, karena apabila
suatu spesies hanya memakan satu spesies saja akan mudah terancam punah, namun
apabila makanannya beranekaragam dia akan mampu “survive”.
Asas 3 ini mempunyai implikasi yang penting bagi
kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya
ASAS 4 :
Menyatakan bahwa semua kategori
sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering
menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
Contoh:
Contoh:
Pada keadaan lingkungan yang sudah stabil,
populasi hewan atau tumbuhannya cenderung naik-turun (bukan naik terus atau
turun terus). Maksudnya adalah akan terjadi pengintensifan perjuangan
hidup, bila persediaan sumberalam berkurang. Tetapi sebaliknya,
akan terdapat ketenangan kalau sumberalam bertambah.
Untuk semua kategori sumberdaya alam
(kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampaui batas maksimum,
bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas
penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang
disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
Pada asas ini mempunyai arti bahwa
pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum, yang berarti bahwa batas
maksimum maupun minimum sumber alam akan mengurangi daya kegiatan sistem
biologi. Dari sini dapat ditarik suatu arti yang penting, yaitu karena adanya
ukuran optimum pengadaan sumber alam untuk populasi, maka naik turunnya
jumlah individu populasi itu tergantung pada pengadaan sumber alam pada jumlah
tertentu.
ASAS 5 :
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis
sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan,
dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
Contoh:
Contoh:
Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai
sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah di alam,
maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis
makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumberalam (makanan) merangsang
kenaikan pendayagunaan.
ASAS 6 :
Menyatakan bahwa Individu dan spesies
yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan
berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS 7 :
ASAS 7 :
Menyatakan bahwa kemantapan pada
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
ASAS 8 :
ASAS 8 :
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat
jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada
bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
ASAS 9 :
ASAS 9 :
Menyatakan bahwa keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat
hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem
biologi.
ASAS 10 :
ASAS 10 :
Menyatakan bahwa lingkungan yang
stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu
naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah
pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
ASAS 11 :
ASAS 11 :
Menyatakan bahwa sistem yang telah
mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama
tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan
transmigran.
ASAS 12 :
ASAS 12 :
Menyatakan bahwa kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada
keadaan lingkungan.
ASAS 13 :
ASAS 13 :
Menyatakan bahwa ingkungan yang
secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman
biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh.
ASAS 14 :
ASAS 14 :
Menyatakan bahwa derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan
dalam penulisan makalah ini adalah sebuah perbedaan penting antara ekologi dan
ilmu lingkungan adalah tujuan dari penelitian dalam disiplin ilmu
masing-masing. Tidak seperti ilmuwan bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung
fokus penelitian (kajian) mereka pada populasi yang sangat spesifik dari
makhluk hidup, seperti jenis tertentu dari rumput atau kelompok ikan. Ahli
ekologi berusaha untuk memahami bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi,
dan berkembang dalam suatu ekosistem. Para ahli ekologi lebih berkonsentrasi
terutama pada faktor-faktor langsung seperti penyediaan makanan,peristiwa makan
memakan, dan seleksi seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan yang
cermat dan penelitian sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi
evolusioner yang mempengaruhi suatu spesies.
Ahli
lingkungan melakukan penelitian laboratorium dan lapangan untuk belajar tentang
berbagai faktor yang mempengaruhisuatu daerah. Seperti ekologi, mereka juga
mempelajari makhluk hidup dan perilaku mereka secara rinci. Selain itu, para
ahlilingkungan mempertimbangkan dampak iklim, proses geologi, perubahan suhu,
dan siklus air ketika menyelidiki ekosistem. Sebagai contoh, seorang ahli
lingkungan mungkin melakukan penelitian tentang dampak dari musim kering
terutama pertumbuhan spesies tanaman yang berbeda di suatu daerah. Ilmuwan
kemudian dapat mencoba untuk mengidentifikasi dampak negative yang
dihasilkanpada hewan herbivora di wilayah tersebut.
Dan
dalam asas-asas pengetahuan lingkungan harus kita pelajari karena asas-asas
inilah yang menjadi poros disaat kita memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
bumi kita dan semua kekayaan alam yang dimiliki oleh bumi kita tercinta.
3.2 Saran
Sebagai
warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan
lingkungan disekitar masing-masing. Mulai dari membuang sampah tidak
sembarangan, tidak melakukan hal – hal yang dapat merusak atau mecemari
lingkungan. Karena di dalam suatu lingkungan yang bersih, rapi, terjaga dan
terawat dengan baik, maka kita yang tinggal di dalamnya pun akan merasa nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar