MAKALAH
SUMBER
DAYA ALAM
Di Susun oleh :
Nama :
Agus Santoso
NPM : 10415306
Kelas :
2IB04
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga saya
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah
ini, saya akan membahas mengenai “Sumber Daya Alam”.
Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu menambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Demikian
makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Jakarta, 09 Oktober 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang
terdiri atas sumber daya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya
buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak,
bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat
memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya
untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu
berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem,
pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk
mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber
daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
2) Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dapat
mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan manfaatnya serta upaya yang dapat
dilakukan untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Selain itu dapat
mengetahui pemnfaatan sumber daya alam hayati maupu non hayati dan bagaimana
daya dukung lingkungan serta keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola
suber daya alam tersebut.
3) Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada
makalah kali ini sebagai berikut:
a) Pengertian Sumber Daya Alam
b) Sumber Daya Alam di indonesia
c) Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
d) Pemanfaatan Suber Daya Alam Hayati dan Non
Hayati
e) Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber
Daya Alam
f) Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
g) Daya Dukung Lingkungan
h) Keterbatasan Kemampuan Manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan
bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara,
air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).
Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang
beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan
pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan
keseimbangan tersebut.
Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik
biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia
merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan
sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya
alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan
dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
2.2 Sumber Daya Alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan tingkat
biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut
menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki
Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang
punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Protokol
Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan
secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya
alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan
sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk
oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia
terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga
banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
b) Dilihat dari sisi geologi, Indonesia
terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk
pegunungan yang kaya akan mineral.
c) Daerah perairan di Indonesia kaya
sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung
juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia
ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat
ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari
burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang
agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya,
seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak
diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak
terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga
dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum,
timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk
berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga
menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Macam-macam sumber Daya Alam dapat
dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya:
a.
Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi
dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik);
disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang
berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir
angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik);
merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, dan manusia.
b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya
alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
1. Sumber daya alam materi; merupakan
sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi,
emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi; merupakan
sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi,
gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin,
dan lain-lain.
3. Sumber daya alam ruang; merupakan
sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah
(daratan) dan angkasa.
c.
Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat
dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang terbarukan
(renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter
barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih
kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan
(nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang
lainnya.
3. Sumber daya alam yang tidak habis,
misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
2.3 Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber daya alam dan tingkat
perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber
daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan
tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara
di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan
tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut
Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber
pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih
rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di
samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak
memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. korupsi,perang saudara,
lemahnya pemerintah dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari
perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan
ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah
berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu
pertumbuhan negara adalah norwegia dan bostwana.
Walaupun suatu negara memiliki
Sumber daya alam yang berlimpah, belum tentu hal itu dapat memberikan manfaat
besar bagi penduduknya jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa fakta telah
menunjukkan bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alamnya masih tertinggal
keadaan ekonominya jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang justru
sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, negara Jepang memiliki luas
wilayah dan kekayaan alam yang terbatas, tetapi Jepang menjadi negara maju di
dunia, lebih maju dari Indonesia yang memiliki SDA yang melimpah ruah. Oleh
karena itu, pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara maksimal dengan
berbagai upaya.
Secara alamiah, penduduk
memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai bentuk aktivitas sesuai
dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam memanfaatkan sumber
daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu (1) pertanian, (2)
perkebunan, (3) peternakan, (4) perikanan, (5) pertambangan, dan (6) kehutanan.
1.
Aktivitas Pertanian
Di Indonesia, aktivitas
pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh sebagian besar
penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya membuat penduduk
Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian.
2.
Aktivitas Perkebunan
Perkebunan bertujuan untuk
menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah besar. Dengan alasan efektifitas,
aktivitas perkebunan disertai dengan industri pengolahan hasil perkebunan yang
sengaja dibangun di area perkebunan. Komoditas yang dihasilkan biasanya diolah
dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen. Komoditas perkebunan
yang berkembang di Indonesia di antaranya adalah teh, kopi, cokelat, karet,
kelapa, dan kelapa sawit. Saat ini Indonesia menjadi penghasil sejumlah
komoditas perkebunan, seperti tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa sawit, cengkih,
kelapa, pala, karet, vanili, lada, dan cokelat.
3.
Aktivitas Peternakan
Perhatikan aktivitas peternakan
di daerahmu. Hewan ternak apa saja yang dibudidayakan di Indonesia? Budi daya
peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya sapi, kerbau, kuda,
babi. Selain itu, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk
secara mandiri, misalnya ayam, kambing, domba, dan lain-lain.
4.
Aktivitas Perikanan
Indonesia memiliki Sumber daya
perairan yang sangat berlimpah. Curah hujan yang cukup tinggi membuat banyak
wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian
telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk aktivitas perikanan. Tentu saja sumber
daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di
laut. Luas laut yang sangat besar atau dua per tiga dari luas wilayah
Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan.
5.
Aktivitas Pertambangan
Perusahaan pertambangan
dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar
Indonesia yang juga ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan
perjanjian tertentu dan sistem bagi hasil dengan pemerintah Indonesia.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, baik skala besar seperti PLN, maupun untuk rumah tangga,
industri, kendaraan bermotor. Selain dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri.
produksi minyak bumi dan gas alam Indonesia juga diekspor ke berbagai negara
lain.
6.
Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam hutan
merupakan sumber daya alam yang juga sangat berlimpah di Indonesia. Hutan
dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan,
penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber tambang dan mineral berharga.
Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara intensif dengan mengambil secara
besar-besaran sumber daya yang ada di dalamnya.
2.4 Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Hayati dan Non Hayati
Pemanfaatan sumber daya alam
harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian. Alam mempunyai sifat yang
beraneka ragam namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan
pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan
keseimbangan itu.
Oleh karena itu, agar
pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya
alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan
lingkungan hidup harusdilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air,
tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti,
misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda
menambang dan memproses yang efisien, serta (recycling).
4. Melaksanakan etika
lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
Sumber
Daya Alam Hayati
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya
alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk
menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu,
tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi
tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal
ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan Kerusakan yang terjadi karena
punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen
tingkat di atasnya Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya
Bahan makanan: padi, jagung,
gandum, tebu
Bahan bangungan: kayu jati,
kayu mahoni
Bahan bakar (biosolar): kelapa
sawit
Obat: jahe, daun binahong,
kina, mahkota dewa
Pupuk kompos
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai
negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian
di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001
menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31
juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan
komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi,
dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku
minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku
tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
Hewan, Peternakan, Dan
Perikanan
Sumber daya alam hewan dapat
berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat
sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai
sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya,
terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang
harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di
habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan
memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan
potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk
lebih memberdayakan sumber daya hewan.
Sumber Daya Alam Nonhayati
Ialah sumber daya alam yang
dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara
terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
Air
Air merupakan salah satu
kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah
perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah
laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai,
danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air,
baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga
digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset
rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik
sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena
selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi
dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
Angin
Pada era ini, penggunaan minyak
bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan
dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan
energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian
lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang
terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih
dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara
yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah
Belanda dan Inggris.
Tanah
Tanah termasuk salah satu
sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk
dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan
tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti
udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini
menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan
kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
Hasil Tambang
Sumber daya alam hasil
penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar
infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti
Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.
Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara
efisien. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak Bumi
Avtur untuk bahan bakar pesawat
terbang;
Bensin untuk bahan bakar
kendaraan bermotor;
Minyak Tanah untuk bahan baku
lampu minyak;
Solar untuk bahan bakar
kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural Gas) untuk
bahan bakar kompor gas;
2.5 Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya
Alam
Pemanfaatan SDA secara
berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat meningkatkan
tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan
mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh
karena peran pemerintah dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan
SDA menjadi hal yang penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh
pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa
pengawasan lebih lanjut dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar
kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai
dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui
transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada daerah:
1. Meletakkan
daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Memerlukan
peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
3. Membangun
hubungan interdependensi antar daerah.
4. Menetapkan
pendekatan kewilayahan.
2.6 Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera
yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat
di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain
sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar
matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang
berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
Sumber daya alam non hayati / abiotikadalah sumber daya alam yang
berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
2. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan: sumber daya
alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam yang dapat
digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah
sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat
digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain
lain.
3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang
dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai
gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan
lain-lain
Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang
dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di
muka bumi.
Misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari,
minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
Pengelolaan sumber daya alam
Oleh
karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka
hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk
mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan
sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya
regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan
sumber daya alam yang ada agar dapatlestaridan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian
sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam
hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak
kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk
menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut
dikelola, misalnya dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak
disertai proses pembaruannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar
pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan
perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan
penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah
pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai
kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar
dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam
yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru,
dengan alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti
pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang
terhadap pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang
sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang
sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari
kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam
ini tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam
dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka
pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan
dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme
dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural,
kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas
sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus
benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem
lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem
yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi
“keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir
bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem
pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan
partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan
ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin
tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan
rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang
“intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di
seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini
maka membangun kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus
diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan
saling berhubungan (interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk
bisa mengelola dinamika politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan
seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik yang
partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal,
misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan
Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang
Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis
dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan.
Untuk wilayah/kabupaten yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka
wakil masyarakat adat dalam lembaga seperti ini harus ada.
2.7 Daya Dukung Lingkungan
Kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber
daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup
pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.
Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung
lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Daya dukung lingkungan
ditentukan oleh banyak factor, baik faktor biofisik maupun social – budaya –
ekonomi. Faktor itu saling dipengaruhi.
Faktor biofisik penting, Karena
menentukan daya dukung lingkungan ialah proses ekologi yang merupakan system
pendukung kehidupan dan keanekaan jenis yang merupakan sumberdaya gen, misalnya
hutan adalah salah satu factor ekologi dalam system pendukung kehidupan. Hutan
melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita perlukan
untuk pernapasan kita.
Faktor sosial buda juga
mampunyai peranan yang sangat penting, bahkan menentukan daya dukung
lingkungan, sebab akhirnya manusialah yang menentukan apakah pembanguanan akan
berjalan terus atau terhenti. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar
terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan
dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional
antara lain sebagai berikut:
Memanfaatkan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan
udara.
Menggunakan bahan pengganti,
misalnya hasil metalurgi (campuran).
Mengembangkan metode
penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
Melaksanakan etika lingkungan
dengan menjaga kelestarian alam.
2.8 Keterbatasan Kemampuan Manusia
Setiap kegiatan manusia di alam
ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Kegiatan
manusia yang meningkat dan juga jumlah penduduk yang terus bertambah juga akan memanfaatkan
penggunaan sumber daya alam sebagai sumber energi dan hara yang dapat
mengganggu sistem energi dan sistem hara dalam lingkungan.
Lingkungan juga mempunyai
potensi untuk menyembuhkan kembali sistemnya apabila gangguan tersebut tidak
melebihi daya dukung lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka mulai terjadi
masalah lingkungan karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai rusak dan
tidak dapat diperbaiki kembali atau lingkungan telah tercemar.
Lingkungan yang tercemar akan
mengurangi kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk, terutama manusia. Untuk itu
sumber pencemaran harus dikenali dan kemudian dikendalikan. Salah satu upaya
dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran dari sumbernya
baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga informasi
tentang besarnya beban pencemaran darisetiap sumber amat berguna dalam upaya
pengelolaan lingkungan tersebut.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber daya alam berdasarkan
sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak
dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam yang
dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Seperti
Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa
contoh SDA terbaharukan. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan
tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan
gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup
jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan
perairan.Perubahan tekanan suhu panas, selama jutaaan tahun ini kemudian
mengubah materi senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang
tersebut.
3.2 Saran
Ekologi Sumber Daya Alam
sangatlah penting maka dari itu kita harus bisa menjaga dan melestarikan
semaksimal mungkin agar ekologi dan sumber daya alam tetap terjaga. Kita
sebagai penerus bangsa harus sadar akan ekologi sumber daya alam. Oleh karena
itu kita harus bisa memanfaatkan SDA dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kebutuhan, jangan terlalu berlebihan. Karena kelak anak cucu kita pasti
memerlukan SDA untuk kelangsungan hidupnya.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar